Wisata Raja Ampat kian terkenal ke penjuru dunia. Para penikmat wisata bahari pun berbondong-bondong datang berkunjung. Mereka ingin menyaksikan kecantikan wisata Raja Ampat yang sangat mempesona.
Kepulauan Raja Ampat terletak di Papua Barat, Indonesia Timur. Terdapat akses pesawat terbang ke Raja Ampat melalui bandara Dominique Edward Osok di kota Sorong. Lalu, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan speedboat atau ferry menuju kepulauan Raja Ampat.
Menurut informasi yang saya baca, terdapat sekitar 700-an pulau yang ada di kepulauan Raja Ampat ini, namun baru sekitar 400 pulau yang sudah di-explore. Jadi masih banyak sekali potensi wisata Raja Ampat yang belum terungkap. Dari 400 pulau yang sudah di-explore, terdapat beberapa tempat yang menjadi ikon Raja Ampat, yang paling terkenal adalah Wayag.
Lokasi Wayag terletak cukup jauh jika dibandingkan dengan tempat wisata di Raja Ampat lainnya, seperti Piaynemo, Teluk Kabui, Sawandarek, Arborek, dan lainnya. Dari pulau Urai, tempat saya menginap, perjalanan menuju Wayag membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam sekali jalan dengan menggunakan speedboat. Saya sarankan untuk berangkat lebih pagi jika ingin mengunjungi Wayag agar memiliki waktu lebih lama untuk menikmati keindahannya.
Baca juga: Raja Ampat, Tempat Wisata Terindah di Dunia
Saat mengunjungi Wayag, para pengunjung diwajibkan untuk singgah di kampung Selpele dan Camp Conservation International (CI) untuk mengurus surat izin dan membayar retribusi. Biaya retribusi yang harus dibayar adalah sebesar Rp 1juta/kapal di kampung Selpele dan Rp 500.000/kapal di Camp CI. Biaya retribusi ini sudah termasuk pemandu resmi dari Camp CI yang akan membantu saat mendaki ke Wayag.
Saat singgah di kampung Selpele, saya dan teman-teman ikut turun ke kampung dan berinteraksi dengan anak-anak di kampung tersebut. Beberapa diantara mereka sedang bermain dengan wajah ceria, ada pula yang sedang duduk di dermaga sambil menawarkan souvenir yang dijual, sementara beberapa lainnya bermain di halaman rumahnya. Mereka pun sangat senang saat diajak berfoto bersama.




Kami singgah dua kali di kampung Selpele, saat datang membayar retribusi dan akan pulang. Pada kunjungan kedua, kami membagikan buku bacaan, buku gambar, dan pensil warna yang dibawa oleh beberapa teman, kepada anak-anak di kampung Selpele. Anak-anak tersebut menerima dengan sangat antusias dan senang. Kami pun lalu bercanda tawa dan bermain hitung-hitungan. Mereka juga sempat bernyanyi untuk kami. Kami juga membeli lobster di sini. Lobsternya dalam keadaan masih hidup. Lobster tersebut kami bawa ke resort untuk disantap sebagai hidangan makan malam.

Untuk dapat menikmati pemandangan indah di Wayag, saya dan teman-teman harus mendaki tebing batu karang terlebih dahulu. Bagi saya pribadi, jalur pendakian tidak terlalu sulit karena memang sudah terbiasa melakukan olahraga jenis cardio dan beberapa kali melakukan kegiatan panjat dinding. Namun saya perlu tetap waspada dan berhati-hati karena banyak batu karang yang tajam. Sebelum melakukan pendakian, saya memastikan bahwa kondisi fisik dan stamina tubuh saya dalam keadaan baik agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: Diving di Raja Ampat, Melihat Keindahan Bawah Laut yang Mengagumkan
Beberapa saran saat melakukan pendakian Puncak Wayag:
- Menggunakan pakaian yang nyaman, sarung tangan, sepatu olahraga dan celana panjang. Hal ini untuk melindungi telapak tangan dan kaki agar tidak terluka saat memanjat batu karang
- Meminta bantuan pemandu resmi untuk mengarahkan jalan dan membantu memanjat batu karang
- Membawa barang secukupnya seperti botol air minum dan obat-obatan yang dibutuhkan selama pendakian. Barang lainnya seperti kamera, dapat dimasukan ke dalam tas terpisah dan dititipkan kepada pemandu resmi dan diambil saat tiba di puncak


Setelah mendaki sekitar 40 menit, akhirnya saya tiba di puncak. Semua rasa lelah langsung hilang seketika saat saya melihat pemandangan yang ada di hadapan saya. Pemandangan laut samudera berwarna hijau tosca terbentang luas. Gugusan batu karst yang berada di antara perairan pun semakin menambah eksotisme tempat ini. Saya akhirnya bisa melihat sendiri pemandangan khas Wayag yang selama ini saya lihat melalui internet. Sungguh pemandangan yang sangat menakjubkan.





Walaupun belum terlalu puas menikmati pemandangan dari atas sini, saya terpaksa turun karena harus memberikan kesempatan kepada pengunjung lain yang juga ingin menikmati pemandangan ini.
Setelah menikmati pemandangan dari puncak Wayag, saya dan teman-teman kembali ke camp CI. Di sini kami bermain dan berenang bersama hiu. Kami membentuk lingkaran, lalu awak kapal melemparkan ikan-ikan kecil ke tengah lingkaran untuk memancing hiu datang.


Setelah puas bermain-main dengan hiu, kami pun bergegas untuk kembali ke kapal untuk melanjutkan perjalanan kembali ke resort.
2 thoughts on “Wayag, Surga Dunia yang Tersembunyi”
Good info and very interesting
Dear Jonathan,
Thank you so much.