Karena saya sangat menyukai pemandangan alam, liburan ke Sumba tentunya merupakan salah satu liburan terbaik yang pernah saya lakukan. Sumba terletak di Nusa Tenggara Timur, Indonesia bagian timur dan terkenal dengan padang rumput yang luas atau sering disebut savana. Tapi selain savana, Sumba juga memiliki keindahan alam lain seperti perbukitan, air terjun, dan juga wisata budaya seperti desa adat.
Seperti saat liburan ke Flores dan kebanyakan tempat wisata di Indonesia Timur lainnya, tidak terdapat kendaraan umum yang memadai ataupun petunjuk jalan yang cukup jelas di Sumba, sehingga saya memutuskan untuk mengikuti open trip (trip gabungan) untuk menikmati liburan di Sumba. Jika kamu merasa kurang nyaman dengan open trip, kamu bisa menyewa mobil beserta supir yang bisa menjadi guide, agar dapat maksimal dalam mengunjungi berbagai tempat wisata di Sumba yang lokasinya saling berjauhan.
Penasaran seperti apa indahnya Sumba? simak itinerary perjalanan saya selama di Sumba.
Liburan ke Sumba kali ini, saya pergi bersama pacar. Kami berangkat menuju Sumba Barat dengan menggunakan pesawat terbang dan mendarat di bandar udara Tambolaka, sebelumnya sempat transit di Bali.
Setelah mengambil bagasi, kami langsung menuju hotel Sinar Tambolaka yang terletak di kota Waikabubak untuk menaruh barang lalu pergi ke pantai Mananga Abah untuk menikmati sunset bersama dengan beberapa teman yang akan bergabung dalam open trip. Kami lalu makan malam di restoran Ro’o Luwa dan kembali ke hotel untuk istirahat.
Karena open trip baru akan dimulai sore hari, saya dan teman-teman memutuskan untuk mengunjungi tempat wisata lain yang tidak termasuk dalam itinerary. Kami mengunjungi Waikelo Sawah yang terletak di Desa Tema Tana, Kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya.
Waikelo Sawah merupakan sumber mata air tawar yang tidak pernah kering dan dibangun tahun 1976 untuk irigasi dan pembangkit listrik. Namun karena area ini sangat teduh, maka banyak warga yang datang untuk mandi dan juga mencuci pakaian. Selain bendungan, terdapat objek wisata yang juga menarik, bentuknya menyerupai air terjun kecil.
Kami lalu kembali ke hotel untuk bersiap memulai liburan bersama rombongan lainnya. Tujuan wisata hari ini adalah museum rumah budaya dan bukit Lendongara. Kami mengakhiri perjalanan dengan makan malam di hotel tempat kami menginap.
Highlight:
Waikelo Sawah, Museum Rumah Budaya, Bukit Lendongara.
Pagi hari sekitar jam 7.30, kami sudah berangkat menuju danau Weekuri. Liburan ke Sumba tidak akan lengkap tanpa mengunjungi danau Weekuri. Danau Weekuri memiliki air yang berwana hijau kebiru-biruan dan memiliki kandungan air asin dan air payau. Danau ini sebenarnya adalah laguna yang terbentuk dari air lautan lepas yang berada di sekitarnya. Air laut tersebut masuk melalui celah batu karang.
Dari danau Weekuri, kami menuju ke pantai Mandorak yang juga memiliki air laut yang biru. Pantai ini memiliki ombak yang sangat besar dan kencang sehingga tidak disarankan untuk berenang. Kami menikmati makan siang berupa nasi kotak di sini, lalu melanjutkan perjalanan ke desa adat Ratenggaro, pantai Bwana dan terakhir menikmati sunset dari Tanjung Mareha.
Highlight:
Danau Weekuri, Pantai Mandorak, Desa Adat Ratenggaro, Pantai Bwana, Tanjung Mareha.
Hari ini kami akan pindah dari Sumba Barat menuju Sumba Timur, jadi kami sudah check out dari hotel dan membawa semua barang bawaan kami. Destinasi pertama kami adalah desa adat Praijing. Kami sudah menyiapkan buku gambar dan pensil warna untuk dibagikan kepada anak-anak di desa tersebut. Sesampainya di sana, kami pun bermain bersama anak-anak dan berbincang dengan penduduk setempat.
Kami kemudian menuju air terjun Lapopu dan setelahnya langsung menuju hotel Tanto, tempat kami menginap di Sumba Timur. Perjalanannya cukup melelahkan karena jarak yang jauh dan kondisi jalanan yang berkelok-kelok sehingga kami istirahat sejenak di hotel. Kami lalu ke mampir di bukit Persaudaraan, sebelum akhirnya mengunjungi pantai Walakiri yang terkenal dengan pohon yang meliuk-liuk untuk menikmati sunset.
Highlight:
Desa Adat Praijing, Air Terjun Lapopu, Bukit Persaudaraan, Pantai Walakiri.
Tujuan wisata pertama kami hari ini adalah air terjun Tenggedu. Katanya lokasi ini adalah salah satu tempat syuting film Susah Sinyal. Perjalanan menuju air terjun Tanggedu terbilang cukup panjang dan melelahkan. Kondisi jalanan yang dilalui oleh mobil sangat jelek dan kami pun harus berjalan kaki cukup jauh dengan tambahan beberapa turunan dan tanjakan yang sangat sulit. Untungnya di sepanjang perjalanan hingga mencapai air terjun, kami disuguhi pemandangan alam yang luar biasa indahnya, sehingga semua rasa lelah terbayarkan. Setelah itu kami menuju savana Purukambera yang sebelumnya sudah kami lewati saat menuju air terjun Tanggedu dan mengakhiri perjalanan hari ini di bukit Wairinding untuk menikmati sunset.
Highlight:
Air Terjun Tanggedu, Purukambera, Bukit Wairinding.
Saya merasa sedih karena hari ini adalah hari terakhir liburan kami di Sumba. Kami berangkat sekitar jam 4 pagi untuk menikmati sunrise di bukit Tanarara. Langit masih gelap dan anging bertiup sangat kencang saat kami tiba, sehingga kami tetap menunggu di mobil hingga matahari mulai muncul.
Setelah langit mulai terang, saya baru dapat melihat keindahan pemandangan berupa perbukitan yang luar biasa indah dan sangat luas sekali, seperti tanpa batas. Kami lalu pastinya berfoto di sini hingga dipaksa pulang, bukan karena sudah puas, karena rasanya tidak akan pernah puas, hehe.
Setelah sarapan dan mandi, kami mengunjungi tempat pembuatan kain tenun khas Sumba. Tentunya saya sangat menyarankan untuk siapapun yang liburan ke Sumba untuk datang ke sini untuk menghargai dan mendukung usaha bisnis penduduk lokal. Di sini kami dijelaskan mengenai bahan alami yang digunakan sebagai pewarna, proses pembuatan, jenis motif, dan lain-lain. Kami juga diizinkan untuk mencoba kain tenun dan pakaian yang sudah jadi, sekedar untuk berfoto. Dan pastinya kalian bisa langsung belanja juga di sini jika berminat. Harga pakaian dan kain tenun terbilang cukup mahal tapi tentu saja sepadan dengan kualitasnya.
Highlight:
Bukit Tanarara, Kain Tenun.
Dan akhirnya selesai sudah liburan saya di Sumba. Perjalanan yang cukup menguras tenaga dan membakar kulit tapi memberikan pengalaman yang baru dan pastinya sangat menyenangkan dan menyegarkan mata dan pikiran.
Ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui dan persiapkan saat liburan ke Sumba :
Selamat liburan ke Sumba dan berdecak kagum akan keindahan alamnya.